Pada akhir bulan Oktober saya melakukan perjalanan ke Kutacane, Aceh Tenggara. Selama di perjalanan saya menggunakan Gps yang tersemat di tablet-tabletan dan di letakkan di depan dashbord mobil. Karena ke Kutacane adalah perjalanan saya yang pertama kali untuk antar propinsi ( supaya agar tidak kesasar).
Padahal sehari sebelumnya saya memikirkan bagaimana meletakkan tablet di depan mobil. Saya pernah lihat pemegang atau holder untuk tv lcd mobil dan dilekatkan di kaca depan. Malam sebelum berangkat saya mencari ke plaza-plaza yang ada di Medan untuk mencari pemegang tablet, dan akhirnya saya dapat di plaza yang ada di jalan Juanda.
Selama di perjalanan saya juga merekam video perjalanan di tempat-tempat saya kunjungi atau lewati, salah satunya Kutacane City. Kemampuan merekam video di tablet berdurasi hanya 10 menit, tapi durasinya yang pendek itu lebih ringan saat upload video ke YouTube.
Ini Berikut videonya.
Di perjalanan pulang saya tidak mengaktifkan fitur gps yang tersemat di tablet, tapi lebih banyak melakukan perekaman video, karena video rekaman ini akan saya putar ulang dirumah. Di perjalanan saya tidak dapat melihat pemandangan sepanjang jalan, saya harus konsetrasi melihat jalan, karena kondisi jalan agak berlubang, dan kanan, kiri, ada jurang yang dalam dan tebing-tebing pegunungan.
Setelah sampai dirumah saya melihat koleksi rekaman video selama di Kutacane dan kebetulan ada teman kerja yang berasal dari Kutacane dan selama dua tahun belakangan belum pernah ada pulang kampung. Saya berencana untuk upload ke Youtube sebelum di hapus dari tablet. Pada saat itu saya berpikir bukan hanya teman kerja saya saja yang ingin melihat video kampung halamannya.
Walaupun video itu tidak menampilkan secara detil kota Kutacane, tetapi ada orang perantauan yang berasal dari Kutacane yang ingin melihat perkembangan kota asalnya. Tanpa saya sadari bahwa video saya yang di YouTube bisa menghasilkan pendapatan sampimgan untuk saya.
Setelah setengah tahun kemudian saya buka kembali akun YouTube saya (20 Maret 2013), kalau tidak salah video Kutacane City sudah mencapai 100 penayangan lebih, dan dan ada 3 video tentang Kutacane.
Ini Berikut daftar putar video Kutacane City.
Ditampilan dashboard akun YouTube saya ada permintaan untuk Monetize video yang di upload, saya Monetize semua video di akun saya tanpa mengaitkannya dengan akun AdSense.
Saya pelajari semua peraturan untuk me Monetize video saya (pernah kena teguran konten Hak Cipta). Saya melakukan pencarian bagaimana YouTube membayar, dan saya ada pilihan untuk mengaitkan dengan akun Google AdSense yang saya buat dengan email baru dari Google.
Dan sampai tulisan ini saya buat (13 April 2013) video yang telah saya Upload berjumlah 19 video.
Update Agustus 2019: Setelah didapat akun Adsense dari video Kutacane, cikal bakal monetisasi konten di website.